IDXChannel – OPEC+ akan memutuskan perpanjangan pengurangan produksi minyak pada Maret 2024. Hal itu disampaikan dua sumber OPEC+ pada Kamis (1/2/2024).
Dilansir dari Reuter, Kamis (1/2/2024), keputusan itu diambil setelah pertemuan panel tingkat menteri tidak mengubah kebijakan produksi OPEC+.
Pada November 2023, OPEC+ menyetujui pengurangan produksi dengan total sekitar 2,2 juta barel per hari (bph) untuk kuartal I 2024 yang dipimpin oleh Arab Saudi sebesar 1 juta barel per hari.
Harga minyak mendapat dukungan dari ekspektasi penurunan suku bunga dan di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, terutama serangan kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran terhadap pelayaran Laut Merah. Minyak mentah Brent diperdagangkan di atas $81 per barel pada hari Kamis.
Dua sumber OPEC+, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan bahwa pemotongan tersebut akan ditinjau pada bulan Maret dan pengumuman akan dibuat ketika mereka siap untuk melakukan pembaruan sebagaimana yang telah menjadi kebiasaan dalam pemotongan sukarela OPEC+ sejauh ini.
Sebelumnya, para menteri terkemuka dari OPEC dan sekutunya, yang dipimpin oleh Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, bertemu secara online untuk membahas pasar dan tingkat produksi minyak, dan tidak membuat perubahan pada kebijakan.
“Pertemuan tersebut merupakan pertemuan yang sangat sehat dan cepat dan apa yang kami perhatikan adalah adanya kohesi yang baik di antara para anggota. Ada pengulangan komitmen,” kata sumber OPEC+ lainnya.
Panel tersebut, yang dikenal sebagai Joint Ministerial Monitoring Committee (JMMC), dapat mengadakan pertemuan penuh OPEC+ atau membuat rekomendasi mengenai kebijakan. Mereka meninjau data produksi minyak bulan November dan Desember dan mencatat "kesesuaian yang tinggi" antara keputusan produksi negara-negara anggota organisasi tersebut.
Jika pemotongan sukarela pada kuartal pertama dibatalkan, OPEC+ akan mulai mengembalikan 2,2 juta barel per hari ke pasar mulai awal April. Hal ini akan menyisakan pengurangan produksi sebesar 3,66 juta barel per hari yang disepakati sebelumnya.
Riyadh mengatakan bahwa pemotongan dapat berlanjut setelah kuartal pertama jika diperlukan. Keputusan sebelumnya untuk memperpanjang pemotongan sukarela telah dibuat setidaknya sebulan sebelum penerapannya.
Pemerintah Saudi, dalam pengumuman mengejutkan minggu ini, memerintahkan perusahaan minyak negara Aramco (2222.SE), untuk menghentikan rencana perluasan kapasitas minyaknya dan menargetkan kapasitas produksi berkelanjutan maksimum sebesar 12 juta barel per hari, 1 juta barel per hari di bawah batas minimum yang diumumkan pada 2020.
Di sisi lain, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan situasi di pasar minyak stabil. Adapun, JMMC biasanya bertemu setiap dua bulan dan pertemuan berikutnya diagendakan pada 3 April 2024.
(FRI)