Selain strategi untuk tumbuh, menurut Jetrinaldi, pihaknya juga berharap mendapat dukungan kebijakan dari pembina industri, agar kondisi industri dapat mengutamakan produksi dalam negeri.
"Sehingga kita bisa menjual dengan kuantitas yang lebih baik dari 2023 lalu," tutur Jetrinaldi.
Menurut Jetrinaldi, pihaknya senantiasa menjaga kualitas produk dengan menyiapkan belanja modal senilai USD2,3 juta sepanjang 2024 ini.
"Ekspansi di 2024 tidak ada yang spesifik. Tapi kami menyiapkan belanja modal 2024 sebesar USD2,3 juta, yang lebih untuk menjaga kualitas dan profitabilitas," ungkap Jetrinaldi.
Sementara, NIKL melaporkan penjualan senilai USD37,775 juta pada triwulan I-2024. Jumlah tersebut turun 26 persen dibanding realisasi penjualan di triwulan I-2023 yang tercatat sebesar USD50,129 juta.