Selain itu, sambungnya, kerusakan pada jalan dan jembatan masih menjadi hambatan utama bagi vendor untuk dapat mengirimkan pasokan barang, termasuk pasokan bahan bakar, ke lokasi tambang.
"Meskipun demikian, sejauh ini tidak ada kerusakan pada infrastruktur fasilitas pemrosesan milik Grup, maupun infrastruktur pendukungnya, dan semua karyawan di lokasi tambang dalam kondisi baik," tutur manajemen.
Manajemen memastikan, perseroan akan terus memantau situasi dan membuat pengumuman yang sesuai jika ada
perkembangan material, termasuk dampak keuangan material terhadap Grup (apabila ada).
Sebelumnya, perseroan telah mengumumkan operasional Ciemas Gold Project yang terdampak curah hujan berintensitas tinggi yang disebabkan oleh La Nina, bencana hidrometeorologi yang telah berlangsung sejak awal Desember 2024.
Curah hujan berintensitas tinggi ini telah menyebabkan banjir bandang, tanah longsor, pemadaman listrik, serta kerusakan pada jalan dan jembatan.