"Akibat pemadaman listrik tersebut, fasilitas pengolahan Grup di Ciemas Gold Project mengalami hambatan operasional karena kekurangan pasokan listrik," ujar manajemen pada 10 Desember lalu.
Meskipun Grup dapat menggunakan generator dengan bahan bakar cadangan, operasi hanya dapat dilakukan untuk sementara.
Hal ini dikarenakan kerusakan jalan dan jembatan menyebabkan vendor tidak dapat mengirimkan pasokan bahan bakar baru ke lokasi tambang Alat berat milik Grup untuk pertambangan juga turut dikerahkan untuk membantu upaya tanggap darurat di wilayah sekitar.
"Berdasarkan prakiraan cuaca yang diberikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG), hujan berintensitas tinggi yang disebabkan oleh fenomena La Nina ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga April 2025," kata manajemen.
(Fiki Ariyanti)