sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pabrik Radioisotop Kalbe (KLBF) Resmi Beroperasi, Ini Fungsinya

Market news editor Rahmat Fiansyah
16/10/2024 02:03 WIB
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengoperasikan pabrik radioisotop untuk mendukung alat kesehatan PET/CT-Scan untuk memeriksa kanker.
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengoperasikan pabrik radioisotop untuk mendukung alat kesehatan PET/CT-Scan untuk memeriksa kanker. (Foto: Dok. Kalbe)
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengoperasikan pabrik radioisotop untuk mendukung alat kesehatan PET/CT-Scan untuk memeriksa kanker. (Foto: Dok. Kalbe)

IDXChannel - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) resmi mengoperasikan pabrik radioisotop untuk mendukung alat kesehatan Positron Emission Tomography and Computed Tomography Scanning (PET/CT-Scan). Isotop radioaktif jenis Fluorodeoxyglucose (FGD) ini penting untuk deteksi atau terapi kanker.

“Pembangunan pabrik radioisotop dalam negeri merupakan bagian dari komitmen Kalbe untuk terus meningkatkan akses kesehatan yang semakin terjangkau bagi masyarakat terutama dalam deteksi penyakit kanker,” ujar Presiden Direktur Kalbe, Irawati Setiady lewat keterangan resmi, Rabu (16/10/2024).

Irawati mengatakan pembangunan fasilitas produksi radioisotop ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang enam Pilar Transformasi Kesehatan khususnya pilar keenam, yaitu Transformasi Teknologi Kesehatan. Radioisotop produksi dalam negeri ini, kata dia,  merupakan wujud kontribusi Kalbe untuk kemandirian kesehatan nasional.

Dia mengatakan, pabrik radioisotop yang memproduksi FGD ini sangat diperlukan untuk menunjang layanan pemeriksaan PET/CT-Scan yang ada di rumah sakit. Dia berharap produksi radioisotop Kalbe, termasuk dalam bentuk radiofarmaka dapat membantu memenuhi kebutuhan RS dalam pemeriksaan PET/CT-Scan sekaligus membantu memperluas akses ke lebih banyak pasien kanker untuk menjalani terapi kanker secara komprehensif.

Saat ini, menurut Irawati, fasilitas produksi radiofarmaka dalam negeri sangat terbatas, sementara kebutuhannya semakin tinggi. Hal tersebut berdampak pada waktu tunggu yang lama bagi pasien dalam memperoleh layanan diagnosis PET-Scan sehingga berimbas pada sebagian pasien memilih untuk pergi ke luar negeri hanya untuk menjalani layanan tersebut.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement