Dengan strategi tersebut, perseroan menargetkan penjualan sebanyak 4,40 juta ton ore nikel dengan kadar 1,3–1,65 persen Ni pada 2025. Selain itu, perseroan bakal memperluas jaringan pemasaran dengan beberapa smelter dan trader dari wilayah Sulawesi sampai ke Pulau Obi dan Halmahera.
“Perseroan juga akan membuka peluang untuk mencari beberapa mitra strategis dalam rangka pengembangan usaha,” kata Suhartono.
Perihal kinerja keuangan per Maret 2025, perseroan mencatatkan pertumbuhan penjualan hingga 365,67 persen menjadi Rp543,91 miliar, dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp116,79 miliar.
Sejalan dengan itu, laba perseroan juga melonjak tajam dari sebelumnya Rp12,19 miliar menjadi Rp192,85 miliar.
(Febrina Ratna Iskana)