Namun, ketidakpastian masih menyelimuti prospek kesepakatan nuklir AS-Iran, yang berpotensi menambah pasokan 400.000 barel per hari ke pasar.
Badan Energi Internasional (IEA) pada Kamis menyatakan, mereka memperkirakan persediaan global naik rata-rata 720 ribu barel per hari tahun ini dan 930 ribu barel per hari tahun depan, setelah sempat turun pada 2024.
Lembaga ini juga menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan untuk tiga kuartal terakhir 2025 menjadi 0,65 juta barel per hari dari 0,99 juta barel per hari pada kuartal pertama.
Meski ada potensi peningkatan pasokan, harapan terhadap pemangkasan suku bunga di AS mendukung prospek harga yang lebih kuat karena dapat mendorong aktivitas ekonomi dan permintaan minyak.
Namun, kehati-hatian tetap ada karena persediaan minyak mentah AS naik dan IEA memperkirakan kelebihan pasokan pada 2025 akibat output OPEC+ yang lebih tinggi. Para analis juga menurunkan proyeksi harga minyak jangka panjang dengan alasan ketidakpastian kebijakan perdagangan.