IDXChannel – Pasar modal di seluruh dunia sedang berada dalam tekanan selama semester I 2022. Tak terkecuali pasar modal di Indonesia dan Amerika Serikat (AS).
Hal itu tak lepas dari tekanan inflasi dan ancaman resesi ekonomi. Menurut Agus Pramono, Head of Research PT Aldiracita Sekuritas, pasar AS masih berada dalam kondisi yang tidak stabil karena kemungkinan naiknya suku bunga acuan beberapa kali oleh The Fed.
Hal tersebut dapat menyebabkan Inflasi dan resesi yang tidak terkendali pada pasar AS. Di sisi lain, sebagai produsen sumber daya alam, Indonesia berada pada posisi yang lebih baik.
Maka tak heran jika investor di dalam negeri terus bertumbuh. Bahkan berdasarkan data KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) jumlah investor pasar modal di akhir Mei 2022 mencapai 8,8 juta, tumbuh 1,4juta investor atau sekitar 15 persen hanya dalam kurun waktu 5 bulan.