Yield curve merupakan grafik/kurva yang menggambarkan yield (imbal hasil) obligasi dengan tenor jatuh temponya pada suatu titik waktu tertentu. Melalui yield curve, investor dapat melihat tingkat pengembalian investasi dari obligasi pemerintah dengan berbagai tenornya.
Sementara di Indonesia, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia bertahan di level 69bp. Amir menilai level CDS masih relatif rendah dibandingkan level historikalnya selama 3 tahun terakhir.
Adapun, CDS 5-tahun Indonesia tidak berubah dibandingkan level minggu sebelumnya. “Jadi relatif in-line dengan indikator-indikator tersebut, yield SUN 10-tahun (GIDN10YR) mencatatkan peningkatan mingguan sebesar 9 basis poin menjadi 6,75 persen,” tuturnya.
Amir pun menyarankan investor untuk mewaspadai potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi rupiah. Berdasarkan indikator tersebut, sejumlah obligasi yang direkomendasikan antara lain FR0086, FR0056, FR0037, FR0073, FR0100, FR0068, FR0072, FR0075, FR0098.
“Untuk periode 28 Oktober–1 November 2024, kami memperkirakan yield curve SUN 10-tahun akan berada di kisaran 6,64-6,84 persen,” ujarnya.
(Febrina Ratna)