Kondisi tersebut, dalam pandangan Katarina, bakal berdampak positif terhadap kinerja pasar obligasi.
Di lain pihak, pasar Asia juga masih menawarkan iklim investasi yang ideal bagi para investor. Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang membaik, angka inflasi yang mulai melandai, serta suku bunga kawasan yang diperkirakan sudah berada pada puncaknya.
Hal tersebut bertolak belakang dengan kondisi di negara- negara barat yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan dan inflasi yang tinggi.
"Pemulihan ekonomi China yang tidak terlalu positif membawa potensi keuntungan tersendiri bagi negara-negara lain di kawasan Asia untuk mendapatkan aliran dana investor asing yang mencari peluang di luar China," tegas Katarina. (TSA)