Keputusan tersebut sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar, di mana Mirae Asset Sekuritas sebelumnya telah memproyeksi rasio payout dividen sebesar 50 persen. Sedangkan Panin Sekuritas juga mengestimasi secara konservatif rasio payout di angka 40 sampai 50 persen.
Dengan menggunakan harga penutupan tanggal 4 Maret 2024 di level Rp5.875, maka imbal hasil (yield) dividen yang ditawarkan saham BBNI mencapai 4,77 persen, dan termasuk yield tertinggi jika dibandingkan dengan bank kakap lainnya.
Pembagian dividen tersebut pun menjadi sentimen positif untuk saham BBNI. Gerak saham BBNI pun selalu berakhir di zona hijau dengan total kenaikan sampai 1,2 persen dari harga penutupan saat RUPST.
Setelah berhasil mencetak kenaikan laba bersih 14,2 persen di 2023 dan memutuskan untuk membagikan dividen 50 persen dari laba bersih, BBNI juga menargetkan kinerja tahun ini masih dapat positif.
Manajemen menargetkan pertumbuhan kredit di 2024 dapat mencapai sembilan hingga 11 persen, dengan Net Interest Margin (NIM) setidaknya 4,5 persen dan cost of credit kurang dari 1,4 persen.