Adapun PROTELINDO mencaplok saham SUPR sebanyak 99,96 persen saham atau setara dengan 1,13 miliar lembar.
Efeknya, jumlah saham milik masyarakat hanya tersisa 0,04 persen. Padahal, jumlah saham beredar atau free float 7,5 persen dari total saham ditempatkan, dan disetorkan sesuai ketentuan BEI.
Kendati demikian, Protelindo memastikan aktivitas SUPR akan tetap berjalan normal.
Berdasarkan laporan di keterbukaan informasi BEI, dikutip Senin (7/2), Protelindo sebagai pengendali baru SUPR masih melakukan diskusi internal mengenai kelanjutan nasib SUPR di lantai bursa.
”Saat ini Perseroan masih dalam proses diskusi internal terkait rencana ke depan atas status SUPR,” tutur Sekretaris Perusahaan Protelindo, Maya Marcella.