Sementara laba bersih ISAT tembus Rp5,59 triliun, melesat dari rugi bersih sebelumnya senilai Rp341,1 miliar.
"Kita tahu Indosat dan Tri merger, ini adalah peluang yang menggiurkan untuk memperluas marketshare. Dan juga di satu sisi, sepanjang semester I-2021, Indosat mencatatkan pertumbuhan positif. Ini memberi sentimen baik untuk ISAT," kata Rifqi.
Rekomendasi
Rifqi merekomendasikan investor untuk mencermati emiten TLKM dengan pertimbangan fundamental perusahaan yang mapan untuk prospek ke depannya.
"Terkait prospek, kami lebih merekomendasikan saham TLKM untuk jangka panjang, mengingat dari segi kompetitif TLKM, saham ini cukup dipertimbangkan dari sisi fundamental, karena sudah cukup settle, dan bisa memberikan imbal hasil dividen yang lumayan," terangnya.
Terkait teknikal, menurutnya investor perlu melihat titik support dan resistance terdekat dari TLKM