Tujuh analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan, secara rata-rata, persediaan minyak mentah secara keseluruhan turun sekitar 3,9 juta barel dalam seminggu hingga 9 Desember, sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan.
Riset Bank of America mengatakan Brent dapat pulih melewati USD90 per barel didukung perubahan arah dovish dalam kebijakan moneter Federal Reserve AS dan pembukaan kembali ekonomi yang berhasil dilakukan oleh China.
"Pembukaan kembali China jelas merupakan fokus pasar," ujar Analis di grup Price Futures, Phil Flynn.
Sebagai importir minyak mentah terbesar dunia, China diketahui terus melonggarkan kebijakan Zero COVID yang ketat, meskipun jalan-jalan di ibu kota Beijing tetap sepi dan banyak bisnis tetap tutup selama akhir pekan.
Pada Senin (12/12/2022), antrean terbentuk di luar klinik demam di kota Beijing dan Wuhan, tempat COVID pertama kali muncul tiga tahun lalu.