"Pasar minyak kemungkinan akan tetap bergejolak dalam waktu dekat di tengah ketidakpastian atas dampak pada produksi Rusia dari larangan Uni Eropa, berita utama tentang kebijakan COVID China, dan pergerakan bank sentral di AS dan Eropa," kata analis UBS dalam sebuah catatan.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Jumat (9/12/2022) bahwa Rusia dapat memangkas produksi dan akan menolak untuk menjual minyak ke negara mana pun yang memberlakukan batasan harga pada ekspor Rusia.
Menteri energi Arab Saudi juga mengatakan pada Minggu (11/12/2022) bahwa langkah pembatasan harga belum memiliki hasil yang jelas.
Jumlah kapal tanker yang menunggu untuk melewati Selat Bosphorus Istanbul turun pada Senin (12/12/2022), menunjukkan berkurangnya penumpukan lalu lintas baru-baru ini.
"Embargo Uni Eropa atas minyak mentah Rusia... dapat menambah risiko harga energi terbalik yang moderat dalam beberapa bulan ke depan. Tetapi ketidakpastian pasokan akan mereda pada musim semi 2023, setelah embargo pada produk minyak (pada 5 Februari) terjadi," tulisa Deutsche Bank, dalam keterangan resminya. (TSA)
Penulis: Hafiz Habibie