Andalkan Pembagian Dividen Sebagai Katalis Positif
Pada saat ini, saham emiten batu bara kurang dapat mengandalkan harga komoditas sebagai pendorong naiknya kinerja saham mereka.
Ini terutama karena emiten batu bara sangat bergantung dengan harga komoditas yang dipengaruhi oleh suplai dan permintaan karena barang tambang bersifat price taker.
Sehingga, emiten ini hanya dapat mengandalkan pembagian dividen jumbo sebagai katalis positif guna mengerek kinerja saham di tahun 2023.
Menurut Mirae Asset Sekuritas dalam risetnya bertajuk “Expecting another Dividend Season in 2023” yang dirilis pada 17 Januari 2023, sektor batu bara masih jadi pilihan utama bagi investor pemburu dividen menginginkan dividend yield yang sangat tinggi pada 2023.
Menurutnya, saham batu bara punya potensi dividend yield di rentang 8 persen hingga 30 persen. Sementara rata-rata dari dividend yield saham energi berada di 17 persen.
Mirae berpendapat, emiten batu bara seperti PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR), PTBA, hingga ADRO menerima cuan dari harga batu bara yang meroket pada 2022, yang tentunya berpengaruh terhadap dividend yield emiten dari sektor ini.
Menurut data Mirae Asset, BSSR memiliki proyeksi dividend yield yang mencapai 36 persen pada 2023. Sedangkan dividend payout ratio (DPR) dari emiten ini diprediksi akan mencapai 87 persen.
Di sisi lain, riset UOB KayHian menyebutkan bahwa ITMG memiliki rekam jejak pembayaran dividen interim yang jumbo pada 2022 lalu.
Tercatat, pada 22 November 2022, ITMG membayar dividen interim jumbo, yakni sebesar USD300 juta atau USD0,27 saham (Rp4.128/saham).
“ITMG punya potensi dari dividend yield yang dapat membantu saham emiten untuk pulih dalam jangka pendek, terutama setelah rilis laporan keuangan tahun 2022 yang diikuti dengan pembayaran dividen,” kata UOB KayHian.
Adapun, laba bersih pada 2022 diharpkan melonjak 124 persen yoy, sehingga rasio pembayaran dividen pada periode ini diperkirakan mencapai 70 persen.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.