IDXChannel – Saham PT United Tractors Tbk (UNTR) terus kena auto reject bawah (ARB) selama tiga hari beruntun setelah periode ex-date dividen yang membuat investor harus menanggung capital loss yang lebih besar dari jumlah dividend yieldnya.
Sebelumnya, sebagaimana disebutkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) emiten, UNTR sepakat untuk membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2022 sebesar Rp25,5 triliun atau sebesar Rp7.003/saham.
Dividen tersebut sudah termasuk di dalamnya dividen interim sebesar Rp818/saham atau sebesar Rp3 triliun yang telah dibayarkan pada tanggal 24 Oktober 2022.
Sementara, sisanya sebesar Rp6.185/saham atau Rp22,5 triliun akan dibagikan kepada Pemegang Saham Perseroan pada 12 Mei 2023 mendatang.
Adapun, pembagian dividen di periode ini nilainya lebih besar dibanding laba bersih perseroan yang hanya sebesar Rp21 triliun.
Kendati demikian, saham UNTR malah ditutup ARB setelah memasuki periode ex-date dividen yang jatuh pada 28 April 2023 lalu.
Pada penutupan Jumat (28/4), saham UNTR ambruk hingga 7 persen menjadi Rp28.900/saham. Sedangkan, pada Selasa (2/5), sahamnya kembali kena ARB, yakni anjlok hingga 6,92 persen ke level Rp26.900/saham.
Sementara, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (3/5) pukul 14.24 WIB, saham UNTR kembali ambles hingga 6,97 persen menjadi Rp25.025/saham.
Dengan demikian, dalam tiga hari terakhir setelah memasuki ex-date dividen, saham UNTR sudah turun hingga 20,89 persen. Artinya, penurunan harga saham UNTR dalam kurun waktu tersebut lebih besar dari dividend yield emiten di periode ini yang hanya sebesar 19,70 persen.
Bila investor menggeggam saham UNTR sebanyak 100 lot dengan harga sebelum cum date pada Rabu (26/4) di harga Rp31.400/saham, maka investor sudah rugi hingga Rp63,75 juta hanya dalam tiga hari.
Asumsinya, bila investor membeli saham UNTR pada periode tersebut dengan modal Rp314 juta, maka modal tersebut akan menyusut menjadi Rp250,25 juta karena harga saham UNTR hingga sesi II, Rabu (3/5) sudah menyusut menjadi Rp25.025/saham.
Bahkan, kerugian yang ditanggung oleh investor akibat merosotnya saham UNTR lebih besar dibanding jumlah dividen jumbo yang diterima oleh investor di periode ini.
Bila investor memiliki saham UNTR sebanyak 100 lot, maka dividen emiten sebesar Rp6.185/saham hanya memberikan cuan Rp61,85 juta.
Artinya, jumlah tersebut lebih kecil dibanding kerugian yang ditanggung investor yang mencapai Rp63,75 juta akibat penurunan harga saham UNTR setelah ex-date.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.