Nyoman merinci, terdapat 8 penerbit yang masuk dalam pipeline efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS). Dari jumlah itu, ada 12 surat utang yang siap terbit.
“Sebagian besar atau tiga perusahaan dari sektor energi,” papar Nyoman.
Adapun posisi kedua ditempati oleh sektor bahan baku yang diwakili oleh dua perusahaan, sedangkan satu korporasi akan datang masing-masing sektor industri, kesehatan, dan keuangan.
(NIY)