1. Peningkatan harga bahan bangunan
Peningkatan harga bahan bangunan ini khususnya untuk barang yang umumnya diimpor seperti semen, besi, dan kayu. Pelemahan Rupiah akan menyebabkan harga impor meningkat, yang akan mempengaruhi harga bahan bangunan dan nantinya akan mempengaruhi harga jual bangunan tersebut.
BPS juga mencatat, Indeks Harga Perdagangan Besar Bahan Bangunan per Maret 2024 mengalami peningkatan sekitar 0,85 persen yoy. Peningkatan harga ini jauh lebih rendah dibanding peningkatan pada Maret 2023, yaitu sebesar 3,67 persen yoy.
2. Peningkatan harga properti
Peningkatan harga properti ini bisa dikaitkan dengan peningkatan harga bahan bangunan. Namun, jika dikaitkan pada situasi pelemahan Rupiah, peningkatan harga properti justru dapat mengurangi permintaan terhadap properti.
Jika melihat data historis, pada pelemahan Rupiah di tahun 2018 sebesar 11 persen yoy, harga unit kondominium secara umum berada pada rentang harga Rp24-Rp36 juta per meter persegi, dan terjadi peningkatan harga sebesar 0,4 persen yoy.
“Dapat disimpulkan, pada saat pelemahan Rupiah, pengembang cenderung menahan kenaikan harga hunian untuk meningkatkan penjualan produk tersebut,” tulis laporan Knight Frank Indonesia.