3. Potensi Peningkatan Kredit Macet
Pelemahan nilai tukar Rupiah dapat memberikan dampak serius terhadap risiko kredit, terutama bagi individu atau pengembang properti yang terikat pada pinjaman dalam mata uang asing.
Diketahui Bank Indonesia mencatat berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit didorong oleh kredit investasi, kredit modal kerja dan kredit konsumsi. Kredit tersebut masing-masing tumbuh 15,69 persen, 13,25 persen dan 10,34 persen secara tahunan.
Namun, kualitas kredit meningkat dengan rasio NPL gross perbankan sebesar 2,33 persen dibanding Maret 2024 yang sebesar 2,25 persen. Sementara NPL net sebesar 0,81 persen dibanding Maret 2024 sebesar 0,77 persen.
(YNA)