"Walaupun di awal tahun ini kami dikagetkan dengan larangan ekspor batu bara, tapi itu tidak berpengaruh signifikan terhadap operasional kami, Tapi pada Minggu kedua Januari sudah mulai bangkit kembali, beberapa kapal juga sudah diperbolehkan ekspor," lanjutnya.
Sebelumnya Emiten bersandi PSSI ini berhasil memanfaatkan kondisi pasar kapal yang baik serta mendapatkan keuntungan dari penjualan kapal tersebut. Dana hasil penjualan tersebut menambah arus kas perusahaan.
Selain itu PSSI juga telah menyelesaikan pembelian Floating Crane (FC) dari PT Jembayan Muarabara. Pembelian ini didanai dari kas internal dan merupakan bagian dari strategi ekspansi armada PSSI.
FC sendiri merupakan fasilitas pemuatan apung terintegrasi yang didesain untuk memuat batu bara dari tongkang ke kapal kargo ketika tidak ada dermaga, atau dalam situasi ketika pelabuhan tidak memungkinkan untuk memuat.
Sebagain informasi PSSI juga telah mendapatkan fasilitas kredit senilai Rp200 miliar dari Bank Permata. Fasilitas kredit tersebut akan dimanfaatkan perushaan untuk pembiayaan peremajaan armada dan ekspansi bisnis Perseroan guna mendukung strategi pengembangan bisnis yang berkelanjutan. (TYO)