Dari transaksi pembayaran pinjaman yang dilakukan perseroan, Iriawan menyebut bahwa, tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan.
“Selain itu, PSSI dan SDRA juga tidak memiliki hubungan afiliasi,” ujarnya.
Sebagai informasi, laba bersih periode berjalan PSSI tumbuh 160% atau lebih dari dua kali lipat, menjadi USD18,8 juta dari USD7,2 juta. Lonjakan laba bersih tersebut sejalan dengan naiknya pendapatan perseroan.
Per Juni 2022, PSSI meraup pendapatan sebesar USD56,2 juta, tumbuh 23% dari periode yang sama tahun lalu. Laba per saham perseroan juga bertambah hampir tiga kali menjadi Rp51 dibandingkan Rp19 pada periode yang sama di 2021.
(NDA)