“Alasannya: sejak September 2025 GDX beralih indeks ke MarketVector Global Gold Miners (MVGDXTR), yang mensyaratkan ≥50 persen pendapatan dari emas,” imbuhnya.
Michael mencontohkan, “Jika kita melihat salah satu emiten emas di IHSG seperti MDKA yang revenue emas di bawah 50 persen, maka kandidat untuk masuk amat kecil.”
Meski demikian, ia menilai ada beberapa nama yang lebih berpotensi. “Lebih mungkin secara fundamental melalui ARCI dan PSAB. Kemudian syarat yang seharunya dari indeks, yaitu dari sisi market cap dan likuiditas yang perlu dipenuhi,” kata Michael.
Hanya saja, ia memberi catatan penting. “Sayangnya, data mengenai hal itu masih sulit ditemukan; tidak seperti MSCI dan FTSE yang sudah akrab di mata investor,” tuturnya.
Pandangan lain datang dari Indo Premier Sekuritas pada Rabu (1/10/2025), yang menilai PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) dan ARCI berpeluang masuk ke dalam indeks ETF emas global GDXJ.