"Yang paling penting itu harganya. Kalau pakai harga pasar, tentu nggak fair, karena tambangnya adalah tambang milik kita, Indonesia," papar fahmy.
Senada dengan Fahmy, Anggota Komisi VII Fraksi PKS, Mulyanto, juga mengingatkan agar pemerintah tidak terburu-buru dalam mengejar proses divestasi agar bisa rampung sebelum gelaran Pemilu.
Pasalnya, menurut Mulyanto, antara proses divestasi yang tengah berjalan dengan pelaksanaan Pemilu sama sekali tidak saling terkait.
Ketimbang mengejar target waktu, Mulyanto justru menilai bahwa yang lebih penting dan layak diprioritaskan dalam proses divestasi adalah didapatkannya harga terbaik yang bakal digunakan dalam proses transaksi kedua pihak.
Mulyanto menegaskan bahwa tujuan utama dari proses divestasi saham INCO ke pemerintah melalui MIND ID adalah agar dapat mendorong manfaat lebih besar dan maksimal bagi kepentingan nasional.
"Apalagi tambang Vale kan berada di bumi Indonesia selama lebih dari 50 tahun. Tentu semakin murah, akan semakin menguntungkan kita. Kalau memang tidak menguntungkan, Saya minta pemerintah agar sebaiknya tidak lagi memperpanjang izin usaha milik Vale," ujar Mulyanto.