"Diversifikasi pasar ini menjadikan kinerja Perseroan tetap tangguh di tengah perubahan regulasi domestik," ujar Saipul.
Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, HAJJ tercatat membukukan total pendapatan sebesar Rp727,25 miliar, tumbuh 7,3 persen dibanding realisasi pendapatan pada periode sama di 2024 lalu, yang masih sebesar Rp677,89 miliar.
Pertumbuhan ini mencerminkan fokus strategis Perseroan dalam memperkuat dominasi layanan akomodasi dan hotel sebagai pilar utama bisnis.
Kontribusi segmen hotel tetap mendominasi pendapatan sebesar Rp647,55 miliar, atau 89,04 persen dari total pendapatan, meningkat dari Rp601,31 miliar pada 9M2024.
Sementara pendapatan dari paket layanan (land arrangement) yang mencakup visa, handling, bus, mutowif, dan pesawat naik menjadi Rp79,70 miliar dari Rp76,58 miliar pada periode sama 2024 lalu.