sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PEN Lanjut di 2021, Pemerintah Anggarkan Rp372,3 Triliun

Market news editor Shifa Nurhaliza
16/12/2020 11:30 WIB
Perekonomian nasional akan membaik seiring dengan hadirnya vaksin Covid-19 yang diyakini akan menjadi game changer dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
PEN Lanjut di 2021, Pemerintah Anggarkan Rp372,3 Triliun. (Foto: kemenko perekonomian)
PEN Lanjut di 2021, Pemerintah Anggarkan Rp372,3 Triliun. (Foto: kemenko perekonomian)

IDXChannel - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam ajang IDX Channel Economic Outlook Festival 2021 mengungkapkan bahwa tahun depan perekonomian nasional akan membaik seiring dengan hadirnya vaksin Covid-19 yang diyakini akan menjadi game changer juga dengan tetap dilanjutkannya program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Airlangga menyampaikan bahwa perbaikan ekonomi Indonesia saat ini didukung oleh seluruh komponen dan sektor lapangan usaha. Dari segi eksternal, surplus neraca perdagangan berlanjut di Oktober. Kondisi surplus ini mendorong perbaikan transaksi berjalan hingga mencapai surplus pertama kali sejak satu dekade terakhir.

“Pencapaian positif ini mencerminkan ketahanan sektor eksternal kita yang masih kuat dan optimis terhadap prospek perekonomian ke depan. Indikasi pemulihan ekonomi juga berasal dari sektor keuangan, dan pasar modal yang kembali ke tren yang meningkat sejak titik terendah seiring dengan sentimen yang lebih baik,” ujarnya dalam IDX Channel Economic Outlook Festival 2021, Rabu (16/12/2020).

Ditambahkannya, untuk membantu pemulihan ekonomi yang masih perlu dijaga dan ditingkatkan, pemerintah Indonesia terus berupaya menjaga keseimbangan ekonomi dari sisi kesehatan yang saat ini menjadi prioritas pemerintah. Pemerintah sejatinya telah menyediakan anggaran di 2020 sebesar Rp695,2 triliun untuk penanganan pandemi Covid dan pemulihan ekonomi.

“Penanganan pada pemulihan ekonomi menunjukkan kemajuan yang signifikan. Pemerintah berkomitmen melanjutkan program PEN dengan alokasi anggaran sebesar Rp372,3 triliun di 2021. Alokasi anggaran ini telah disiapkan untuk mendorong percepatan implementasi di program perlindungan sosial, sektoral/Pemda, padat karya dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Seluruh rangkaian program ini ditujukan untuk mendukung penciptaan lapangan kerja sehingga membantu penyerapan tenaga kerja,” ujar Menko Airlangga.

Sejatinya pemulihan ekonomi nasional mulai terasa di akhir 2020 atau kuartal IV, hal itu dibuktikan dengan kembalinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 6.000 dan nilai tukar rupiah di Rp14.100. Hal tersebut juga memberikan sinyal positif di sektor keuangan, di mana kinerja IHSG nilai tukar dan modal asing kembali meningkat di sampai dengan Desember 2020.

“Dan kemudian tentu kita berharap bahwa peningkatan IHSG rata-rata lebih tinggi di beberapa negara di kawasan Asia seperti Singapura. Ditengah kinerja perekonomian dan keuangan Global akibat pandemi Covid-19, beberapa emiten keuangan masih mampu membukukan hasil positif dan ini dapat dilihat dari pendapatan usaha emiten yang termasuk di sektor pertanian, sektor industri kimia dasar, dan juga sektor-sektor lain yang kita berharap di 2021 akan berada pada tren terbaik,” ungkap Menko.

Dengan demikian, harapan ini semakin kuat dengan hadirnya 1,2 juta vaksin Covid-19 di Biofarma dan juga dengan keputusan pemerintah yang melanjutkan stimulus fiskal di tahun 2021. “Tentunya ini akan menjadi pendorong positif di iklim usaha maupun investasi Indonesia,” katanya.

Kemudian, terkait dengan masih rendahnya literasi pasar modal dan berbagai tantangan lain, prospek dan peluang pengembangan pasar modal masih sangat baik. Hal ini tercermin dari jumlah investor pasar modal yang positif dalam kurun waktu 2016 sampai dengan 2020 selain itu kontribusi investor terus bertambah. (*)

Advertisement
Advertisement