IDXChannel - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) melaporkan penurunan pendapatan usaha hingga 48 persen dari USD1,26 miliar menjadi USD658 juta per 30 September 2024.
Penurunan kinerja topline ini disebabkan oleh tidak beroperasinya pabrik baja lembaran panas (hot strip mill atau HMS) milik perseroan. Padahal, pabrik HMS merupakan penopang utama pendapatan KRAS.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KRAS, Tardi mengatakan, perseroan masih bisa membukukan pendapatan yang cukup baik meskipun pabrik HSM tak beroperasi tahun ini.
"Di tengah tantangan operasional atas tidak beroperasinya pabrik utama HSM, perseroan tetap berhasil membukukan pendapatan secara konsolidasian senilai USD657,5 juta sampai dengan kuartal ketiga tahun 2024," kata Tardi dalam Public Expose secara virtual, Senin (30/12/2024).
Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, KRAS mencatatkan pendapatan dari segmen produk baja USD436,1 juta sementara pendapatan dari segmen nonbaja USD221,4 juta. Adapun laba bruto yang dicatatkan sebesar USD64 juta, turun 40 persen dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar USD107 juta.