Penurunan laba kotor yang lebih rendah daripada pendapatan itu akibat beban pokok pendapatan juga ikut turun 49 persen dari USD1,16 miliar menjadi USD564 juta. Selain itu, kata Tardi, perseroan juga berupaya melakukan efisiensi dari biaya operasional seperti biaya administrasi dan umum sebesar 15 persen.
Namun, anjloknya pendapatan tersebut membuat rugi bersih BUMN baja itu membengkak 217 persen dari USD59 juta menjadi USD128 juta. Meski rugi, KRAS secara konsisten tetap memberikan kontribusi ke negara dalam bentuk pajak yang mencapai Rp1,38 triliun hingga kuartal III-2024.
(Rahmat Fiansyah)