Neraca keuangan menunjukkan aset terpangkas 0,83 persen year-to-date (ytd) menjadi Rp666,48 miliar. Di sisi lain, posisi utang justru lebih tinggi dari aset, mencapai 742,20 miliar, sehingga terjadi defisiensi modal yang melonjak 38,19 persen ytd menjadi Rp75,72 miliar.
Posisi kas akhir September 2024 menyusut 37,05 persen ytd tersisa Rp247,50 juta, dibandingkan Januari 2024 sebesar Rp393,24 juta.
(Fiki Ariyanti)