Sampai periode sembilan bulan 2023, marketing sales APLN tercatat sebesar Rp933 miliar. Angka ini susut 41 persen dibandingkan periode yang sama 2022 sebesar Rp1,58 triliun.
Penjualan yang menurun, berdampak pada laba kotor APLN pada periode ini, yang terpangkas 62,9 persen menjadi Rp1,63 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,39 triliun.
Adapun laba bersih APLN ikut terpangkas sekitar 45 persen menjadi Rp1,28 triliun, dari sebelumnya di angka Rp2,35 triliun.
Sementara laba komprehensif APLN menyusut 47,5 persen menjadi sebesar Rp1,35 triliun dari Rp2,57 triliun pada periode yang sama 2022.
“Laba komprehensif dalam periode sembilan bulan tahun 2023 ini sebagian besar berasal dari tender offer obligasi dolar Amerika yang menghasilkan pendapatan nontunai senilai Rp1,01 triliun,” ucap Justini.
"Namun demikian, kami masih memiliki obligasi dolar Amerika sebesar USD131,96 juta atau sekitar Rp2,05 triliun yang akan jatuh tempo pada Juni 2024," imbuhnya.