Di samping itu, 19,43% lainnya atau senilai Rp25,79 triliun merupakan EBUS baru. Pefindo juga memeringkat EBUS non-listed sebesar Rp3,87 triliun atau 2,91% dari total pemeringkatan surat utang.
Direktur Pemeringkatan Pefindo, Hendro Utomo mengatakan, sebagian besar surat utang yang diperingkat adalah berkategori peringkat A dengan nilai sebesar Rp62,54 triliun. Nilai tersebut meningkat 24,71% dari tahun sebelumnya.
”Sedangkan pemeringkatan surat utang dengan peringkat AAA mencapai Rp45,63 triliun, meningkat 100,07% dari tahun sebelumnya,” kata Hendro.
Sementara itu, berdasarkan klasifikasi industri, pemeringkatan Pefindo didominasi oleh sektor pulp and paper dan multifinance. Di mana surat utang baru di industri pulp and paper tercatat sebesar Rp26,26 triliun, meningkat 83,58% dari tahun sebelumnya. Sedangkan di industri multifinance, pemeringkatan surat utang yang dilakukan oleh Pefindo mencapai Rp16,14 triliun, meningkat 11,29% dari tahun sebelumnya.