"Pasar mungkin berharap, entah benar atau salah, bahwa fundamental makroekonomi akan membaik," kata Ahli Strategi Makro Senior Lombard Odier Ltd Homin Lee.
"Namun, pasar bullish tidak akan berkelanjutan jika inflasi tetap mendekati nol persen dan kekuatan penetapan harga perusahaan menghadapi hambatan berat akibat lemahnya permintaan domestik," ujarnya.
Harga konsumen stagnan pada Juli 2025, sementara harga produsen turun selama 34 bulan beruntun. Meskipun Beijing telah memulai kampanye untuk mengekang kelebihan kapasitas dan mengendalikan perang harga, dampaknya sejauh ini terbatas.
Perekonomian melambat secara keseluruhan pada Juli 2025 dengan aktivitas pabrik, investasi, dan penjualan ritel yang mengecewakan.
Gambaran ini memicu ekspektasi akan adanya kebijakan stimulus baru dari Beijing. Namun, kebijakan akhir-akhir ini menunjukkan para pejabat menjauh dari strategi stimulus skala besar, dan lebih memilih pendekatan yang terukur.