“Kami juga sharing berbagai macam ilmu, mengenai update kejadian-kejadian di luar negeri atau domestik, mengenai ekonomi, mengenai teknologi, apapun yang bisa membantu para emiten bisa survive dan bisa berkembang," ujarnya.
Armand menyoroti pencapaian rekor tertinggi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 2023 perlu didukung oleh penerapan kebijakan tata kelola yang baik oleh perusahaan.
Melalui kepengurusan yang baru ini, Armand yang merupakan Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), menegaskan AEI akan memperkuat program sebelumnya.
“Kami berharap dengan komunitas yang baik ini, bisa saling menularkan energi, menularkan ilmu,sehingga yang sudah maju bisa menularkan ke yang lain, sehingga membawa para pemain di pasar modal berkelas dunia,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengharapakan AEI dapat terus relevan dengan perkembangan zaman.
Dia mengharapkan, AEI dapat ikut mendukung peningkatan kualitas perusahaan tercatat, sembari terus menjadi mitra strategis bursa dalam menyampaikan kebijakan bagi emiten.
“Bursa terus memacu perusahaan-perusahaan yang belum memanfaatkan pasar modal untuk masuk menjadi perusahaan yang tercatat, dengan demikian bisa mendorong pertumbuhan perekonomian nasional,” tutup Nyoman.
(FAY)