sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Penjatahan Saham IPO RCLO Tuntas, Investor Ritel Dapat 1 Lot

Market news editor Rahmat Fiansyah
05/12/2025 10:20 WIB
PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) menuntaskan proses penjatahan efek penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering atau IPO). 
PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) menuntaskan proses penjatahan efek penawaran umum perdana saham (IPO). (Foto: Dok. Abadi Lestari)
PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) menuntaskan proses penjatahan efek penawaran umum perdana saham (IPO). (Foto: Dok. Abadi Lestari)

IDXChannel - PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) bersama PT Samuel Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Emisi Efek (Underwriter) menuntaskan proses penjatahan efek penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering atau IPO). 

Distribusi efek tengah dilakukan dan ditargetkan selesai hari ini, Jumat (5/12/2025). Dengan begitu, pencatatan saham dapat dilakukan pekan depan, Senin (8/12/2025).

Saham IPO RCLO diserbu investor. Mengacu data Samuel Sekuritas, proses penawaran saham RCLO diikuti lebih dari 775 ribu SID, lebih tinggi daripada IPO PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA).

RLCO sebelumnya menetapkan harga IPO di batas atas yakni Rp168 per saham, mencerminkan tingginya permintaan. Dengan begitu, perseroan memperoleh dana sebesar Rp105 miliar dari melepas 20 persen saham.

Berdasarkan data Samuel Sekuritas, tingginya minat terhadap IPO RCLO tersebut membuat banyak investor ritel yang memesan di bawah Rp100 juta selama penawaran umum (offering), hanya mendapatkan 1-2 lot saja atau Rp16.800-Rp33.600. Bahkan, sebagian ada yang tidak mendapatkan penjatahan.

Sementara mereka yang memesan di atas Rp100 juta juga hanya mendapatkan porsi 0,17 persen. Artinya, jika memesan sekitar Rp1 miliar atau 60 ribu lot, hanya mendapatkan sekitar 100 lot saja atau setara Rp1,68 juta.

Sesuai POJK 41/2020 dan SEOJK 15/2020, IPO RLCO masuk dalam kategori penawaran umum I di bawah Rp250 miliar. 

Mengacu aturan ini, alokasi penjatahan terpusat (pooling allotment) ditetapkan minimal Rp20 miliar, sedangkan sisanya masuk dalam penjatahan pasti (fixed allotment) yang mencakup investor institusi dan individual dengan modal besar. Adapun alokasi saham untuk penjatahan terpusat ritel (di bawah Rp100 juta) dan non-ritel (di atas Rp100 juta) dipatok 1:2.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement