Samsung disebut akan meningkatkan belanja modal terkait chip semikonduktor sebesar 9% tahun ini menjadi KRW47,7 triliun atau setara USD33,6 miliar. Namun, perusahaan juga mengatakan akan menghabiskan lebih sedikit dolar dan menggunakan mata uang Korea untuk belanja modal ini karena nilai tukar won terhadap USD yang lemah.
"Samsung dapat melakukan apa yang diinginkannya, karena dipenuhi dengan uang tunai," kata analis Nomura Financial Invest Korea, Chung Chang-Won mengutip Bloomberg (27/10).
Optimis di Kuartal Empat
Meski demikian, Samsung masih optimis pertumbuhan melebihi ekspektasi pasar untuk produk chip DRAM yang digunakan pada smartphone dan chip NAND untuk memori di tahun depan.
Untuk chip DRAM, Samsung akan terus memperkuat daya saing dan mengamankan profitabilitas dengan meningkatkan kecanggihan teknologi.
Selain itu, Perusahaan akan fokus untuk memperkuat kepemimpinan pasarnya dengan mulai memproduksi untuk permintaan DRAM LPDDR5x untuk model ponsel terbaru.
Diketahui Samsung belakangan ini sedang mengembangkan chip DRAM LPDDR5X dengan kecepatan diperkirakan mencapai 8,5 gbps.
Di tahun depan, meskipun ketidakpastian geopolitik kemungkinan akan mengurangi permintaan, Samsung akan menyelaraskan strategi supply-demand secara global.
Adapun Samsung masih menjadi pemasok utama chip semikonduktor dengan pangsa pasar mencapai 12,3%. Bersaing ketat dengan Intel, perusahaan asal AS dengan pangsa pasar mencapai 12,2% pada 2021. (Lihat tabel di bawah ini.)
Secara khusus, ekspansi Samsung masih memperkuat kepemimpinan pasar secara aktif. Terlebih dengan pengembangan chip DDR5 dan LPDDR5/x dan inovasi lainnya. (ADF)