Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan tercatat naik menjadi USD200,19 juta atau setara Rp3,13 triliun. Beban usaha perseroan juga naik menjadi USD11,87 juta atau setara Rp185,85 miliar.
Dari neraca keuangan, total nilai aset ENRG hingga September 2022 naik 15,45% dari posisi akhir tahun lalu yang sebesar USD1,06 miliar, menjadi USD1,22 miliar atau setara Rp19,20 triliun.
Liabilitas perseroan tercatat sebesar USD735,33 juta atau Rp11,50 triliun, serta ekuitas sebesar USD492,62 atau Rp7,70 triliun.
Sebagai informasi, PT Energi Mega Persada merupakan perusahaan hulu minyak dan gas bumi yang memiliki wilayah operasi di Indonesia dan Mozambik. Kegiatan usaha ENRG meliputi eksplorasi, pengembangan, dan produksi minyak mentah, gas bumi, dan gas metana batu bara.
ENRG merupakan pemasok gas bumi utama di wilayah Jawa Timur dan Sumatera yang sedang berkembang pesat, baik untuk pembangkit listrik melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) maupun untuk persediaan pakan untuk kebutuhan industri.
(FRI)