sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Penjualan Naik, Alkindo Naratama (ALDO) Cetak Laba Rp39,30 M di Semester I-2022

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
01/08/2022 11:34 WIB
PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sepanjang semester pertama tahun ini.
Penjualan Naik, Alkindo Naratama (ALDO) Cetak Laba Rp39,30 M di Semester I-2022 (Dok.MNC)
Penjualan Naik, Alkindo Naratama (ALDO) Cetak Laba Rp39,30 M di Semester I-2022 (Dok.MNC)

IDXChannel - PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sepanjang semester pertama tahun ini. Perusahaan yang bergerak pada bisnis kertas dan bahan kimia ini meraup laba bersih sebesar Rp 39,30 miliar atau naik 30,79 persen dari sebelumnya Rp 30,81 miliar.
 
Sejalan dengan pertumbuhan laba bersih, penjualan bersih perseroan juga naik sebesar 14,53 persen menjadi Rp 767,21 miliar dari Rp 669,84 miliar. 

Berdasarkan laporan keuangan, penjualan produk perseroan mayoritas mengalami kenaikan dengan produk kertas naik 3,22 persen menjadi Rp 273,43 miliar dari Rp 264,90 miliar.
 
Kemudian, penjualan produk kertas konveksi tercatat sebesar Rp 225,34 miliar dari Rp 181,84 miliar, produk polimer naik 42,73 persen dari sebelumnya Rp 111,85 miliar menjadi Rp 159,70 miliar. Sedangkan, produk kimia turun 2,22 persen menjadi Rp 108,73 miliar dari Rp 111,21 miliar.
 
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan perseroan sepanjang semester I 2022 naik 18,27 persen menjadi Rp 626,73 miliar dari Rp 529,89 miliar. Namun, perseroan berhasil melakukan efisiensi dengan menekan beban penjualan, umum dan administrasi menjadi Rp 83,22 miliar dari Rp 86,30 miliar.
 
“Raihan kinerja yang positif ini didorong oleh berbagai inovasi berkelanjutan dalam bisnis kami, sehingga beberapa biaya bisa ditekan. Serta, yang utama adalah keberhasilan kami dalam meningkatkan penjualan,” kata Direktur Utama ALDO Sutanto dalam keterangan resminya, Senin (01/08/2022).
 
Adapun, hingga akhir Juni 2022, total nilai aset perseroan tercatat sebesar Rp 1,43 triliun, naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,21 triliun. Sementara itu, liabilitas perseroan sebesar Rp 692,62 miliar dari sebelumnya Rp 507,40 miliar, dan ekuitas ALDO tercatat sebesar Rp 739,24 miliar dari sebelumnya Rp 703,40 miliar.

Sutanto mengatakan bahwa, perseroan terus berkomitmen untuk mengembangkan green product dan green process dalam bisnisnya. Sebagai informasi, bulan lalu perseroan menerima pembiayaan hijau dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sekitar Rp472 miliar melalui anak usahanya yakni, PT Eco Paper Indonesia (ECO). 
 
Pembiayaan hijau tersebut merupakan bentuk dukungan BCA terhadap usaha dan investasi di segmen ekonomi sirkular yang menjadi bisnis inti dari anak perusahan ALDO tersebut, yaitu produksi daur ulang kertas. 

(IND) 

Advertisement
Advertisement