Kenaikan aset seiring dengan selesainya pembangunan pabrik Perseroan di Magelang, yang ke depan diharapkan dapat memperkuat kapasitas produksi kendaraan listrik.
Sejalan dengan ekspansi ini, total liabilitas naik 11 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp502 miliar dari Rp453 miliar, yang disebabkan oleh kenaikan utang untuk mendukung modal kerja perusahaan.
Menurut data Gaikindo, di tengah kondisi pasar otomotif nasional yang terkoreksi lima persen (YoY), VKTR berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan dari segmen manufaktur suku cadang sebesar 10 persen (YoY) di Triwulan I-2025.
Namun, yang menjadi tantangan adalah, kenaikan penjualan ini masih didorong oleh pergeseran permintaan ke produk dengan margin yang lebih rendah, sehingga Harga Pokok Penjualan (HPP) mengalami kenaikan lebih tinggi.
Dari sisi penjualan kendaraan listrik, VKTR terus memperluas portofolio klien dan produk melalui strategi diversifikasi, yang ditunjukkan dengan keberhasilan penjualan forklift listrik ke sektor swasta.