Fasilitas ini dirancang untuk memperluas produksi berbasis CKD, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat peran Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik regional.
Dengan selesainya fasilitas ini, VKTR berada dalam posisi yang lebih kuat untuk menangkap peluang pertumbuhan permintaan kendaraan listrik ke depan, sejalan dengan percepatan elektrifikasi transportasi dan target Net Zero Emission 2060.
Sejak awal Triwulan I-2025, VKTR mencatat pencapaian berupa dimulainya operasi 20 unit bus listrik CKD VKTR yang dilakukan oleh operator Sinarjaya untuk Transjakarta, di mana kolaborasi karoseri bus listrik dilakukan oleh Laksana.
Dengan terserapnya bus listrik rakitan lokal, hal ini menandai tonggak sejarah Indonesia menjadi pemain dalam sektor kendaraan listrik komersial.
Tidak hanya itu, pada Maret 2025, operator Transjakarta, Mayasari Bakti, berhasil menguji rute terbaru dan terjauh, yaitu rute Terminal Depok Baru-BKN.
Dalam pengujian tersebut, bus listrik VKTR melampaui ekspektasi jarak harian dengan menempuh jarak 322 km dalam sehari, dengan baterai yang masih tersisa 21 persen.