Jumlah ini terpangkas habis oleh beban umum-administrasi, sehingga menyisakan laba sebelum pajak senilai Rp516,61 juta, dengan laba tahun berjalan Rp358,2 juta.
Mengintip bagian neraca, jumlah kewajiban utang atau liabilitas melandai 12,32% ytd menjadi Rp81,17 miliar, sementara ekuitas masih bertahan sebesar Rp170,03 miliar. Sehingga nilai aset yang digenggam HALO menapai Rp251,2 miliar, terkuras 4,12% ytd.
Kas perseroan pada akhir Maret 2024 mencapai Rp14,69 miliar, meningkat signifikan dari awal tahun yang hanya Rp6,5 miliar. Ini terjadi akibat kenaikan pemasukan kas operasional.
(YNA)