Penurunan penjualan perseroan utamanya disebabkan oleh gangguan suplai dan demand eksternal yang berujung pada keseluruhan volume penjualan yang lebih rendah pada kuartal berjalan. Volume penjualan TPIA pada kuartal I 2023 tercatat sebesar 424 KT, turun dibandingkan 528 KT pada kuartal I 2022.
Berdasarkan segmen usahanya, pendapatan segmen olefins tercatat sebesar USD75 juta, polyolefins mencatatkan pendapatan sebesar USD303,6 juta, styrene monomer mencatatkan pendapatan sebesar USD60,9 juta, dan segmen butadiene mencatatkan pendapatan sebesar USD42,6 juta.
Kemudian, segmen MTBE dan butene-1 mencatatkan pendapatan sebesar USD10,8 juta, segmen usaha sewa tangki dan dermaga mencatatkan pendapatan sebesar USD2,1 juta dan pendapatan segmen usaha listrik tercatat sebesar USD7,4 juta.
Per akhir Maret 2023, TPIA memiliki liquidity pool sebesar USD2,3 miliar yang terdiri dari kas dan setara kas sebesar USD881 juta, surat berharga sebesar USD997 juta, dan fasilitas committed revolving credit sebesar USD422 juta.
Pada 27 Februari 2023, perseroan berhasil mengakuisisi 70% saham di Krakatau Daya Listrik (KDL, bisnis ketenagalistrikan) dan 49% saham di Krakatau Tirta Industri (KTI, bisnis air) melalui special purpose vehicle, PT Chandra Daya Investasi.