IDXChannel – Emiten produsen jamu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) kembali mengalami tekanan kinerja keuangan. Penjualan yang merosot turut mengikis laba bersih perusahaan.
Menurut rilis pers perusahaan, penurunan penjualan selama 9 bulan pertama 2022 disebabkan oleh normalisasi permintaan produk-produk kesehatan konsumen dari basis yang tinggi pada kuartal ke-3 tahun 2021 karena adanya penyebaran varian Delta.
"Kami mencatatkan pemulihan kinerja pada kuartal ke-3 dibandingkan kuartal ke-2 seperti yang kami harapkan," jelas Direktur SIDO Leonard.
Leonard melanjutkan, “Namun dengan melihat peningkatan kinerja pada kuartal ke-3 dibandingkan dengan kuartal ke-2, kami optimis permintaan akan produk Kesehatan terutama herbal masih terus bertumbuh. Dalam perspektif jangka panjang, kinerja SIDO pun mash mencerminkan perusahaan yang sangat solid dengan CAGR (2019-2021) dua digit, yaitu 14% pada penjualan dan 25% pada laba bersih”.
Perseoran juga, tulis pers rilis tersebut, masih mencatatkan posisi keuangan yang solid dan sehat, dengan kas neto sebesar Rp858 miliar dan tidak memiliki pinjaman keuangan sehingga tidak ada paparan atas risiko kenaikan tingkat suku bunga kedepannya.