Pertama, utang usaha turun sebesar 28%. Penurunan ini, kata manajemen, disebabkan pembelian bahan baku yang tinggi pada Desember 2021, sedangkan pembelian pada September 2022 lebih rendah karena posisi persediaan yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
Kedua, utang pajak turun sebesar 53,7% (Rp95.099 juta).
“Penurunan utang pajak disebabkan penurunan beban pajak penghasilan perusahaan dan pembayaran PPh Badan tahun 2021 dibulan April 2022 sebesar Rp117.370 juta,” kata manajemen.
Ketiga, beban akrual turun sebesar 66,3%. Masih menurut manajemen, penurunan ini disebabkan karena penyelesaian iklan dan promosi yang telah diakrual pada tahun 2021 sebesar Rp87 miliar.
Dari pasar saham, per 10.33 WIB, harga saham SIDO stagnan di Rp705 per saham. Sejak awal tahun (ytd), harga saham SIDO anjlok 18,50 persen. (ADF)