Namun, Lin menambahkan, pemerintah China berharap AS dapat menyelesaikan perbedaan dengan China secara baik melalui dialog.
“Hingga kini, belum ada langkah kenaikan tarif balasan yang diumumkan China setelah AS menerapkan tarif 125 persen,” tulis Stockbit Sekuritas dalam risetnya pada Jumat (11/4/2025).
Di sisi lain, Trump mengumumkan penghentian sementara implementasi tarif resiprokal yang lebih tinggi untuk 56 negara selama 90 hari. Langkah penundaan tarif yang diambil Trump terjadi di tengah kepanikan pasar keuangan, serta meningkatnya tekanan dari pemilik bisnis dan investor untuk membatalkan kebijakan tersebut.
“Meski jeda selama 90 hari dapat memberikan waktu untuk bernegosiasi, kami menilai bahwa hasil negosiasi dan perubahan sikap baik dari AS maupun China masih berpotensi sangat dinamis,” menurut riset tersebut.
Sementara itu, Jepang dan Korea Selatan dikabarkan menjadi pihak–pihak yang telah bernegosiasi dengan AS, di mana dapat menjadi gambaran negosiasi bagi negara lainnya, sehingga perkembangannya perlu dicermati oleh investor.