Di luar tiga mata uang itu, valuta Asia lainnya kompak menguat dipimpin oleh yen Jepang yang melesat 1,25 persen dalam lima hari perdagangan terakhir.
Kemudian won menguat 0,44 persen, ringgit 0,43 persen, dolar Singapura 0,23 persen, kemudian dolar Hong Kong juga menguat 0,16 persen.
Disusul oleh rupee yang naik 0,13 persen, yuan China juga menguat 0,12 persen serta yuan offshore dan dolar Taiwan masing-masing naik 0,09 persen dan 0,07 persen.
Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah di antaranya kebijakan tarif dagang Presiden AS Donald Trump.
Presiden AS mengancam tarif 25 persen untuk mobil, farmasi, semikonduktor, dan kayu pekan ini. Tarif tersebut diberlakukan paling cepat pada awal April 2025. Trump juga mengancam tarif timbal balik terhadap mitra dagang utama AS, yang meningkatkan kekhawatiran atas perang dagang global.