IDXChannel - BUMN Farmasi, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berencana untuk mengurangi jumlah pabrik atau efisiensi untuk memperbaiki kinerja perseroan. Saat ini, emiten farmasi ini memiliki total 10 pabrik dan bakal mengurangi hingga 5 pabrik.
Di tahun lalu, perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1,48 triliun, membengkak dari periode 2022 yang sebesar Rp190,47 miliar. Beban pokok penjualan perseroan juga naik menjadi Rp6,86 triliun dari sebelumnya Rp5,45 triliun.
Dari pos pengeluaran lainnya, beban usaha KAEF turut mengalami kenaikan menjadi Rp4,66 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp3,44 triliun. Kenaikan beban usaha terjadi secara dominan pada anak usaha, yaitu PT Kimia Farma Apotek (KFA), di mana kondisi ini tidak terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Sementara, beban keuangan naik menjadi Rp622,81 miliar, seiring dengan kebutuhan modal kerja perseroan dan adanya kenaikan suku bunga.