Taufan Sukma Abdi Putra
"Pertumbuhan ekonomi yang solid ini juga tercermin dalam data consumer confidence di bulan Juli yang naik ke 123,4 poin, lebih baik dari bulan Juni si 123,3 poin. Dari sisi retail sales juga tumbuh 2,7 persen (yoy), lebih baik dari periode sebelumnya di 2,1 persen (yoy),ujar Imam.
Dikatakan Imam, cadangan devisa pada bulan Juli juga naik menjadi USD145,4 miliar, disebabkan adanya penerbitan sukuk global. Angka cadangan devisa ini cukup untuk menutupi kebutuhan impor selama 6,5 bulan, dan berada di atas benchmark atau tolok ukur internasional sebesar tiga bulan.
Sementara, terkait sentimen Minggu Ini dan Rekomendasi Saham, Imam mengimbau para trader untuk memantau sejumlah data ekonomi. Data-data tersebut, yaitu US PPI dan US CPI. US PPI mengukur perubahan harga yang diterima produsen, khususnya mengenai harga bahan baku.
"Jika harga bahan baku naik, bisa jadi perusahaan akan menaikkan harga produknya dan menyebabkan inflasi pada sisi konsumen naik. Data ini perlu diperhatikan karena data ini juga akan menjadi pertimbangan The Fed untuk menentukan kebijakan moneternya," ujar Imam.
Selain dari sisi produsen, AS juga akan merilis data inflasi untuk bulan Juli dari sisi konsumen atau CPI. Data US CPI dirilis pada Rabu (WIB) pekan ini.
