IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan indeks baru berbasis prinsip ESG dan syariah terbit pada 2023. Saat ini BEI sedang menunggu izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menerbitkan indeks perdana tersebut.
"Waktu (pastinya) belum ada, tapi yang jelas itu KPI corporate (BEI) tahun ini ada satu indeks ESG Syariah," kata Kepala Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2023).
Irwan mengungkapkan, bursa telah mengusulkan dua indeks syariah baru sejak tahun 2022, termasuk ESG Syariah, demi menjadi pelopor penerbit pertama di dunia.
Namun, OJK saat itu hanya merestui penerbitan IDX Sharia Growth (IDXSHAGROW) yang resmi diluncurkan pada 31 Oktober 2022. "Kenapa kemarin (2022) kita ngejar, kita awalnya mau ngejar the first in the world, eh udah keduluan Malaysia," terangnya.
Sebagaimana diketahui, IDXSHAGROW adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham syariah yang memiliki tren pertumbuhan laba bersih dan pendapatan relatif terhadap harga dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.
Adapun kriteria yang digunakan dalam menyeleksi 30 saham syariah yang menjadi konstituen IDX Sharia Growth adalah saham syariah yang masuk dalam konstituen Indeks Jakarta Islamic Index (JII70)
Selanjutnya, saham wajib membukukan laba bersih dan tidak memiliki rasio price-to-earnings (PER) bernilai ekstrem, serta 30 saham syariah dengan nilai skor tren pertumbuhan rasio price-to-earnings ratio (PER) dan tren pertumbuhan rasio price-to-sales ratio (PSR) tertinggi.
(DES)