Menurut Wawan, Kapal Anggek 7501 merupakan Platform Support Vessel (PSV) yang menjadi satu dari 10 dari kebutuhan PERPETRO. Karenanya, pihak ELPI mengaku antusias sekaligus bangga menjadi pebisnis lokal Indonesia yang dapat bersaing di dunia internasional.
Sementara, Chief Operating Officer ELPI, Capt Dave Ritandhaka, menyebut bahwa keberadaan PSV Anggek 7501 ini nantinya mendukung untuk pekerjaan penunjang rig lepas pantai yang digunakan oleh shell dengan end user SARAWAK SABAH SHELL.
"Di mana, mereka diperkirakan bakal on fire di awal Februari 2024, dengan masa kontrak selama dua tahun lebih. Total kontrak untuk pekerjaan tersebut dengan para pihak ELPI, NKA Energy dan PERPETRO ini mencapai +200 milliar," tutur Wawan.
"ELPI cukup optimistis atas kontrak ini akan memberikan kinerja positif secara tidak langsung. Saat ini kami sedang mempelajari potensi dan terkait model bisnis kedepannya dengan NKA dan /ataupun dengan company lokal Malaysia lainnya untuk memenuhi kebutuhan supply kapal offshore di Malaysia," ujar Direktur Utama ELPI, Eka Taniputra, dalam kesempatan terpisah.
Kondisi pasar Malaysia sendiri, dijelaskan Wawan, saat ini masih kekurangan terhadap armada kapal offshore penunjang kegiatan explorasi minyak dan gas.