sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pernyataan Biden Pastikan Keamanan Sistem Perbankan AS, Mampukah Tenangkan Pasar?

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
14/03/2023 17:07 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan pernyataan terkait peristiwa kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank, Senin (13/3).
Pernyataan Biden Pastikan Keamanan Sistem Perbankan AS, Mampukah Tenangkan Pasar? (Foto: MNC Media)
Pernyataan Biden Pastikan Keamanan Sistem Perbankan AS, Mampukah Tenangkan Pasar? (Foto: MNC Media)

Merespons sentimen ini, sejumlah pasar saham utama dunia terpantau mengalami penurunan dalam perdagangan Senin (13/3) hingga Selasa hari ini (14/3).

Bursa Wall Street menutup perdagangan dengan indeks utama memasuki garis merah. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melorot 0,28% atau turun 90,5 poin pada pembukaan perdagangan Selasa (14/3) waktu setempat.

Sementara kinerja S&P500 (GSPC) juga tak terlalu menggembirakan turun 0,15% dan indeks Nasdaq Composite (IXIC) naik 0,45% atau 49,95 poin.

Di Asia, pembukaan perdagangan saham memerah pada indeks Nikkei 225 Jepang 2,2%. Indeks Hong Kong, Hang Seng terpuruk dengan penurunan 2,27%. Sedangkan, indeks Shanghai Composite di China turun tipis 0,72%.

Di bursa negara tetangga Singapura, indeks Strait Times anjlok 0,09% diikuti IHSG yang turun 2,14%. Di bursa Korea Selatan, indeks KOSPI turun 2,56%. Adapun di bursa Australia, indeks ASX 200 turun 1,41%. Di Eropa, penurunan lebih tajam terjadi pada indeks Xetra Dax Frankfrut dengan penurunan 3,04% pada penutupan perdagangan Senin, (13/3) dan FTSE 100 Inggris turun 2,58% dan pasar saham Swiss turun 1,24%. (Lihat tabel di bawah ini.)

 

 

Di pasar obligasi, investor mengerumuni obligasi pemerintah AS pada Senin setelah jatuhnya Silicon Valley Bank dan pendukung pemerintah selanjutnya dari sistem perbankan. Terburu-buru membuat imbal hasil Treasury jatuh.

Imbal hasil pada Treasury 2 tahun terakhir diperdagangkan pada 4,005%, turun hampir 59 basis poin. Imbal hasil Treasury 2 tahun ini telah turun sekitar 100 basis poin, atau persentase poin penuh, sejak Rabu minggu lalu (8/3), menandai penurunan tiga hari terbesar sejak 22 Oktober 1987, saat imbal hasil turun 117 basis poin.

Pergerakan itu mengikuti jatuhnya pasar saham 19 Oktober 1987 yang dikenal sebagai "Black Monday" di mana indeks S&P 500 anjlok 20%.  Imbal hasil Treasury 10 tahun juga turun lebih dari 15 basis poin di 3,543%.

Karena kekhawatiran tentang penularan kejatuhan SVB di sektor perbankan melonjak, banyak investor beralih ke obligasi pemerintah dan aset tradisional lainnya yang lebih aman. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement